BITUNG ( SULUT ) Kapolsek Maesa, AKP Ferry Padama, memberikan klarifikasi terkait tuduhan miring yang dialamatkan kepada dirinya dan Kapolres Kota Bitung dalam sebuah pemberitaan di media online. Pemberitaan yang ditulis oleh wartawan Umang berjudul “Polsek Maesa Polres Bitung Diduga Melakukan Tangkap Lepas Mobil Tangki BBM Ilegal Sebanyak 8000 KL” menuai kontroversi dan mendapatkan tanggapan resmi dari Kapolsek.
Dalam konfirmasinya yang berlangsung pada Senin (6/1/25), Kapolsek Padama menjelaskan bahwa memang benar pihaknya telah mengamankan satu unit mobil tanki bermuatan BBM. Ia mengungkapkan bahwa informasi mengenai pengamanan tersebut berasal dari laporan masyarakat. Menanggapi laporan itu, anggota Polsek Maesa segera menuju lokasi di Singa Raja, bukan di Aertembaga seperti yang diberitakan.
Setelah mobil tanki tersebut diamankan, Kapolsek melanjutkan, pihaknya melakukan pemeriksaan dan menemukan bahwa dokumen kendaraan tersebut lengkap, termasuk faktur penebusan dari AKR. “Karena surat-suratnya lengkap, kami melepaskan mobil tanki tersebut,” jelas Kapolsek.
Kapolsek juga menambahkan bahwa saat ini pihak Polsek Maesa sedang menangani kasus tawuran yang melibatkan sekelompok anak muda di wilayah tersebut. Ia menyebutkan bahwa kemungkinan di antara mereka ada yang mendokumentasikan mobil tanki BBM yang masuk ke halaman Polsek Maesa.
Terkait informasi mengenai pertemuan di Caffe Boshe, Kapolsek menjelaskan bahwa malam itu ia bersama anggota kepolisian lainnya sedang melakukan patroli. “Kami melihat sekelompok orang berkumpul, jadi kami mendekat,” ujarnya. Saksi yang berada di lokasi, MJ, menegaskan bahwa mereka sedang berbincang santai ketika Kapolsek tiba untuk melakukan patroli.
Kapolsek juga menegaskan bahwa tidak ada kehadiran Bos BBM bernama Novri seperti yang diberitakan. Ia menyayangkan tindakan wartawan yang langsung membuat berita tanpa klarifikasi, sehingga menimbulkan kesalahpahaman. “Kami berharap agar para wartawan lebih bijaksana dalam membuat pemberitaan, jangan hanya berdasarkan opini tanpa bukti akurat,” tambahnya.
Klarifikasi ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih jelas dan akurat mengenai situasi yang sebenarnya terjadi di lapangan. Kapolsek menutup pernyataannya dengan harapan agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang, demi menjaga integritas dan reputasi institusi kepolisian.
Red : Tribrata24